Dalam Doa, Mintalah Kemudahan

Jangan meminta diringankan beban, lebih baik meminta punggung kita dikuatkan

Pernah mendengar/membaca kutipan di atas?

Apakah Anda setuju? kalau Saya tidak!

Baik, sebelum memaparkan alasan kenapa Saya tidak setuju, perlu dicatat bahwa Saya tidak sedang menyalahkan kutipan tersebut. Ini hanya perkara kecenderungan Saya untuk tidak memakai kalimat seperti itu dalam berdoa.

Tanggapan saya terhadap pernyataan tersebut: “Mintalah keduanya, diringankan beban dan dikuatkan punggung kita”. Maka kemudian Saya membuat kutipan sebagai berikut,

Mintalah kemudahan. Tanpa diminta, kesulitan pasti datang. Sebab kemudahan selalu menyertai kesulitan.

Diantara hakikat doa adalah pernyataan diri (pengakuan) sebagai hamba yang hina, dhaif (lemah), yang tidak bisa cukup daripada-Nya [1], mengakui ketauhidan dan kesucian Allah, serta sebagai sarana mendekat kepada Allah [2]. Sehingga, menurut Saya, tidak mau meminta kemudahan lebih cenderung dekat dengan kesombongan. Oleh sebab itu, lebih baik dihindari.

Terkait kemudahan, Allah sendiri yang mengatakan bahwa Ia justru menghendaki kemudahan bagi hambanya, bukan kesukaran (Al Baqarah : 185, 255, 286, Al A’raf : 89, Al Kahfi : 10, Thaha : 25-28, Al Anbiya : 87, At Tahrim : 8, Al Insyirah : 5-6, masih ada lagi?). Kalau sudah begitu, mungkinkah sesuatu hal menjadi sulit karena kita lah yang membuatnya menjadi rumit?

Pernyataan saya “Mintalah kemudahan” didasarkan kepada hakikat doa. Dalam berdoa, kita harus mengakui kelemahan diri, oleh sebab itu perlu meminta kemudahan agar tidak mendapatkan kesulitan diluar kapasitas. Memang, kesulitan membawa kita menjadi lebih kuat dan berkembang. Tapi bukan berarti kita menjauh dari masjid agar langkah kita ke masjid menjadi lebih banyak? Bukan berarti meminta hujan deras setiap waktu solat, agar lebih sulit ke masjid?

Namun, perlu diingat, meminta kemudahan lebih ditujukan pada ranah doa. Dengan kata lain memohon kemudahan tentu hanya pada Sang Maha pemberi kemudahan, Allah. Dalam ranah amalan, tentu untuk mendapatkan kemudahan perlu menempuh kesulitan. Semakin sulit amal, niscahya akan mendapatkan kemudahan yang besar.

Hal yang perlu diingat lainnya adalah, ketika kita meminta kemudahan, sejatinya adalah meminta kesulita. Sebab kemudahan ada setelah/menyertai kesulitan (Al Insyirah: 5-6). Jadi, bersyukurlah ketika mendapatkan kesulitan, artinya doa untuk mendapat kemudahan sudah dikabulkan.

[1] Hakikat Doa bagi Para Wali Allah menurut Ibnu Athaillah
[2] Kedekatan Allah dengan Hamba yang Berdoa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *